Lab Riset Elins merupakan sebuah wadah bagi mahasiswa dan dosen melakukan riset serta pengembangan di bidang elektronika dan instrumentasi yang dibentuk pada tahun 2001 dibawah Departemen IKE. Sejak tahun 2018, lab elins secara konsisten melakukan riset dan pengembangan diberbagai bidang elektronika dan instrumentasi seperti komunikasi jarak jauh P2P, unmanned aerial vehicle, electronics nose dan lain-lain. Pandemi covid-19 yang mulai muncul pada triwulan kedua 2020 tidak menurun semangat mahasiswa dan dosen untuk terus melakukan riset serta pengembangan, bahkan saat ini lab riset elins sudah memiliki target riset dan pengembangan lanjutan hingga tahun 2022.
E-drone merupakan sebuah FC (Flight Controller) yang terdiri dari kumpulan komponen-komponen dan sensor yang berfungsi untuk menjaga UAV baik drone maupun pesawat rc agar tetap seimbang dan dapat terkendali. Dalam menjaga keseimbangan uav agar tetap dapat terkendali, E-drone dilengkapi dengan berbagai macam sensor keseimbangan berupa gyrometer, accelerometer, magnetometer, barometer dan gps. E-drone juga dilengkapi dengan GCS (Ground Control System) yang merupakan sebuah sistem yang dapat menampilkan keadaan uav secara realtime dan mampu menentukan jalur terbang uav sesuai dengan keinginan kita. GCS akan membaca jalur yang dibuat oleh kita dan mengubah rangkaian jalur tersebut menjadi kendali uav agar dapat terbang secara autonomous.
Nurse Robot merupakan produk termuda dari lab riset elins yang dirancang dari awal dengan tujuan membantu tenaga kerja kesehatan di fasilitas kesehatan. Ide nurse robot tercipta saat pandemi covid-19 mulai menyerang Indonesia, dimana terdapat banyak tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan tertular covid-19 karena tingginya frekuensi interaksi secara langsung dengan pasien yang terjangkit covid-19. Dengan adanya nurse robot ini, frekuensi interaksi secara langsung antara tenaga kesehatan dengan pasien dapat berkurang dan mengurangi probability tenaga kesehatan tertular covid-19.
Berkembangnya industri tembakau di Indonesia, masih terdapat berbagai permasalahan salah satunya adalah kesulitan dalam menentukan kualitas daun tembakau secara cepat dan tepat dikarenakan selama ini proses penyortiran daun tembakau masih dilakukan secara konvensional oleh manusia. Pendeteksi tembakau ini menggunakan metode grading daun berdasarkan warna dan kualitas menggunakan teknik image processing. Dalam metode grading tersebut, hal yang dilakukan adalah pemeriksaan mutu dan kualitas daun tembakau, pendeteksian cacat pada daun tembakau dan klasifikasi warna daun tembakau. Keseluruhan proses pendeteksi tembakau ini dilakukan secara otomatis dari awal hingga ke area hasil proses akhir. Kemampuan ini dapat mengurangi kemungkinan human error dan mengurangi durasi waktu pengerjaan dalam grading.